Selasa, 15 Februari 2011

keep on dreaming or stop it ?

banyak orang bilang hidup itu berawal dari mimpi, mimpi untuk mengejar apa yang kita inginkan dan berusaha untuk mewujudkannya. kalo kata nidji
"mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia"
tapi bagaimana dengan apa yang saya alami sekarang?? apa yang saya jalani, apa yang saya perjuangkan sekarang adalah jauh dari mimpi yang dari dulu ingin saya wujudkan.

dulu, ketika saya masih SD, saya pengen banget jadi model (hehehe....), maklumlah ketika itu setiap pulang sekolah, terlebih hari sabtu, acara TV yang pasti saya tonton adalah all about modelling. sampai ibu saya pernah bertanya "apa kamu mau jadi model, pake pakaian sexy seperti itu?", dan saya benar-benar ingat, ketika itu saya menjawab "aku mau, yang penting duitnya kan banyak". bener2 jawaban yang sangat polos ketika itu.
banyak orang bilang saya pantas jadi model (bukan fitnah lho..!!!), dengan tinggi 165cm dan postur tubuh kecil, mungkin cukuplah jadi modal utama.
sampai suatu ketika, saya ikut dalam Pemilihan Kartini di sekolah saya, SMK N 2 Pekalongan dan mendapat peringkat pertama sekaligus mewakili sekolah dalam acara Pemilihan kartini se Kota dan Kabupaten Pekalongan. sempat merasa harus berjalan seperti apa ketika itu, sampai pada akhirnya saya berjalan layaknya seorang model yang berjalan di 'jalan kucing', catwalk maksudnya....
karena pada saat itu saya berfikiran 'kenapa ga saya berjalan sesuai dengan apa yang saya cita-citakan dulu, toh orang juga ga bakalan mempermasalahkan hal itu, karena that was event like 'modelling'"

lain halnya ketika saya beranjak SMP. ketika itu saya punya mimpi untuk jadi seorang perawat, dan entah mengapa sampai saya menginjak bangku SMK, keinginan itu masih benar-benar ada dan semakin membabi buta (lebay!!!!). walaupun saya sedikit banyak akhirnya memendam impian saya, dengan alasan, saya menyadari biaya untuk masuk dan biaya persemester sangat mahal, mengingat pekerjaan ayah saya yang hanya bekerja sebagai seorang pedagang. jelas itu sangat memberatkan.

ketika saya lulus SMK dan merencanakan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang perkuliahan, ayah saya bilang kalo beliau mau jika saya memilih untuk masuk ke keperawatan. beliau sangat tidak keberatan dengan biaya yang nantinya akan beliau keluarkan asalkan kedepannya bisa menjadi 'berhasil'.
but unfortunately...
ketika saya berniat untuk melanjutkan study ke keperawatan, saya mendapat kabar bahwa siswa lulusan SMK teknik di larang untuk masuk ke pendidikan yang berbasis kesehatan. walaupun sebenarnya kabar itu sudah saya dengan beberapa saat sebelum pengumuman kelulusan SMK, tapi ketika itu saya benar-benar tidak ambil pusing. namun, ketika semuanya terlihat jelas bagaimana peraturan pemerintah yang baru tercanangkan, saya merasa semua mimpi saya memang hanya sekedar mimpi, yang sudah tidak mungkin terwujud.
terlebih ketika di jalan saya melihat orang yang berseragam putih-putih, di hati rasanya ingin berontak, ingin teriak "hey.... that's my dreaming". tapi saya sadar, akan menjadi sangat bodoh jika saya benar-benar melakukan hal itu.

sempat saya menyesal mengapa saya tidak dilahirkan tahun lebih awal (karena lulusan angkatan 2007, siswa lulusan SMK teknik masih bisa masuk ke pendidikan keperawatan). sempat saya juga menyesali mengapa ketika itu saya tidak masuk ke SMA, bukan ke SMK, bahkan SMK yang berbasis teknik, walaupun saya tahu, rencana untuk melanjutkan ke SMK adalah keputusan saya, karena saya pikir itu sebagai salah satu antisipasi saya jika nantinya saya tidak bisa melanjutkan study saya. sedangkan masuk ke jurusan yang berbasis teknik ( IT ) adalah pilihan orang tua saya, karena itu juga merupakan salah satu antisipasi mengingat tiap tahun, bahkan tiap menit teknologi yang ada sekarang ini akan terus berkembang. saya sadar, sangat tidak ada gunanya jika saya menyesali hal-hal seperti itu. karena Allah tahu apa yang terbaik bagi hambanya. bisa saja modelling atau perawat bukan merupakan bidang terbaik bagi saya, di Mata Allah.

dan sekarang...
saya tengah menjalani study saya di fakultas keguruan bahasa inggris di universitas di kota saya setelah saya putuskan untuk tidak melanjutkan 'pendaftaran' saya di fakultas kesehatan masyarakat atas saran kakak sepupu saya sebagai seorang bidan dan kebetulan kenalan saya ketika saya melamar di sebuar RSUD di kota kelahiran saya (maklum, si mbak juga lulusan kesmas. saya mengambil fakultas ini karena basicly saya suka western music, dan keingin tahuan saya tentang apa arti dari bahasa yang mereka gunakan.

walau terkadang saya sangat benci ketika ada seseorang yang bilang "teruslah bermimpi, dan kejar impianmu".
buat saya kata-kata itu tidak berlaku untuk saya. ketika saya terus melanjutkan mimpi saya, semakin dalam juga saya akan merasa terpuruk dan sadar bahwa mimpi saya benar-benar hanya sebuah mimpi yang tidak akan pernah terwujud.

atau mungkin sudah seharusnya saya mengubah mimpi saya??
jelas itu sangat sulit untuk saya, so... keep on my dreaming or stop it???

Tidak ada komentar: