Selasa, 13 Desember 2011

Ada solusi ???

Diskusi yuuukkk....
Semoga bisa bermanfaat ... 
Kali ini tentang game online lah yang ingin saya bahas.. (rada serius sedikit yaa... ) dan seperti yang kita ketahui pula bahwa game online lebih banyak memberikan dampak negative terhadap seseorang dari pada dampak negative. Bahkan mungkin hampir setiap orang setuju kalo game online hanya memberikan efek negative saja terhadap kehidupan seseorang.
Atau jangan-jangan kalian juga termasuk dalam orang yang bisa dikatakan sebagai ‘korban’ dari game online tersebut????
Pernah saya melihat acara televisi, seorang artis (namanya juga wanita, wajarlah ya kalo ngeliat tentang infotainment) yang mengaku kalo dia merupakan salah satu maniak game online. Di pernah 2 hari tidak tidur, tidak makan nasi, hanya beberapa cemilan-cemilan saja. Dan dari 2 hari itulah dia tidak pernah yang namanya keluar kamar, waktunya hanya di pake di depan ‘game online’ tersebut. Merasa miris ketika melihat liputan tersebut. Merasa sampai sebegitukah dampak dari game online tersebut??? Dan mengapa harus sampai seperti itu...
Sebagai orang awam yang tidak tahu menau tentang game online, mungkin tidak pantas saya berbicara ataupun bertanya demikian, karena ketika seseorang sudah sampai sebegitunya berkutat dengan game online, sudah pasti mereka merasa mendapat kepuasan tersendiri ketika memainkannya.
Tapi tahukan anda tentang dampak yang di akibatkan dari game online tersebut??? Selain otak yang menjadi sasaran, tapi kejiwaan dan emosional juga menjadi sasaran. Seseorang akan lebih mudiah terpancing emosi, atau lebih emosional setelah tercandu game online. Butuh contoh ????
Perhatikan orang yang berada disekeliling anda yang sudah menjadi meniak game online, ketika mereka kalah, secara otomatis hal itu sedikit banyak akan mempengaruhi kejiwaan/emosi kita, dengan melontarkan kata-kata kasar dan nada yang tidak ‘lirih’, juga dengan ambisi mereka yang terpengaruh untuk menjadi pemenang, atau terlebih untuk mendapatkan apa yang dia inginkan...
Dan hal tersebut tidak lain juga menimpa adik laki-laki pertama saya...
Dia mulai mengenal game online (mungkin) dari kelas 1 SMP (karena saya tidak tahu pasti). Sepulang sekolah dia langsung pergi kewarnet, pulang ketika sore. Tidak hanya itu, karena malamnya dia juga pergi kewarnet untuk berhadapan dengan game online. Dan hal itu pun di peparah lagi dengan ketika dia kehabisan uang, atau kekurangan uang untuk bisa menuruti ambisinya berhadapan dengan game online. Tidak jarang dia mengambil uang saya, bapak, ibu, bahkan adek laki-laki saya yang notabene jauh lebih menghargai uang dibanding kan dengan kakaknya.
Dan semuanyapun sangat di perparah dengan emosi dia, yang mulai berubah, ketika kami menasehatinya akan sesuatu yang bisa dibilang sangat sepele, jawaban dia benar-benar sangat terlihat begitu emosionalnya, dengan suara lantang, meskipun itu dengan bapak atau ibu sendiri.
Memang sekarang sedikit banyak sudah mulai berubah, ke warnet mungkin hanya 1 minggu sekali, tapi kejiwaan atau lebih ke emosinalnya susah untuk di ‘luruskan’. Rasa emosinalnya seakan sudha mendarah daging, ketika ibu memberi nasehat apapun itu selalu dijawabnya dengan rasa emosi yang tinggi dan nada yang tinggi.
Terkadang terbesit difikiran saya, bagaimana caranya merubah itu semua??? Bersikap tegas??? Tetap tidak ada hasil...

unforgettable teachers

beberapa hari lalu masyarakat indonesia tengah merayakan hari guru, hari yang khusus di dedikasikan untuk para pahlawan tanpa tanda jasa kita. sebagai salah satu calon guru (ciye...ciye...), saya merasa excited sekali dengan momen ini. merasa sebegitu besar jasa bapak ibu guru kita, walaupun terkadang memang ada beberapa guru yang mungkin tidak patut untuk di contoh, yang tidak sesuai dengan sebuah semboyan yang mengatakan bahwa "Guru iku digugu lan di tiru", tapi sebagai warga negara yang baik, yang tau betul gimana perjuangan seorang guru, tidak ada salahnya sejenak kita memberikan sedikit banyak apresiasi kita untuk semua para guru di indonesia.

dari momen hari guru itulah entah mengapa saya tertarik untuk mengulas sedikit tentang beberapa guru yang selamanya akan menjadi sebuah kenangan tersendiri di hati saya.. (bahasanya berat banget buu..)

yang pertama ketika saya masih SD, ada satu guru yang benar-benar menyita hati saya (ihirrrr....), dulu teman-teman satu kelaspun banyak yang ng'fans dengan beliau, namanya Pak Suyanto. banyak dari kita yang mengibaratkan beliau seperti artis india Sahrukh Khan, namun dengan kumis yang agak tebal dan rapi, seperti Adam Suseno lah si suami dari Inul, tp tidak sepanjang Adam suseno, hahahaha.... beliau termasuk awet muda banget loh.. secara ternyata dulu beliau pernah ngajar ibu saya di SMP 1 Wiradesa.

mungkin karena terllau ng'fans, jadi disatu sisi saya senang dengan beliau tp disisi lain saja juga teramat sangat malu dengan beliau (kalo kata tukul "shy shy cat'), saya lebih sering menghindar dari beliau. ada beberapa pengalaman saya ketika itu.
suatu ketika ada program 'makanan tambahan' untuk anak-anak sekolah (bukan karena kelaparan!). entah mengapa saya yang ketika itu menjabat sebagai sekretaris kelas yang harus dipanggil untuk membagikan makanan itu, padahal ada ketua kelas yang jelas lebih berhak untuk membagikannya?? tanya kenapa......
kemudian pengalaman lain berlanjut ketika saya tengah ikut serta dalam "Murid Teladan" di sebuah SD di daerah wiradesa, yaaa.. semacam tes gitu. dari awal saya memang berniat bahwa selesai tes sebisa mungkin saya harus menghindar jangan sampai pak yanto (panggilan kami kepada beliau) nememukan saya dan mengantar saya pulang. sampai ketika saya bertemu dengan teman seperjuangna dari SD saya, saya kaget ketika dia berkata "kemana aja kamu? dari tadi dicariin pak yanto, mau dianter pulang", saya hanya senyum waktu itu. dan niat saya pun akhirnya kesampaian, ada guru lain yang mengantar saya pulang siang itu yang sayangnya sekarang beliau sudah meninggal. (terimakasih...)

kenangan selanjutnya yakni ketika saya SMP, dengan guru fisika yang sangat membuat kami menikmati apa yang di ajarkan beliau. namanya Pak Harisman Pranoto, kami biasa memanggil beliau Pak Haris, terkadang temen satu kelas sering menganggap beliau sebagai seorang profesor, maklum mata pelajaran yang beliau pegang pantas dengan keadaan kepalanya yang botak tp tetap menyenangkan untuk di lihat. (hihihihi... piisss paaakkk... )
saya ingat suatu ketika beliau membeli sebuah laptop baru, yang mana pada jaman ketika itu laptop jelas merupakan barang yang langka, bahkan PC pun masih merupakan barang yang mewah.
dengan kmurahan hati, beliau memberikan sedikit uang untuk kami, dan hanya di kelas kami yang diharapkan digunakan untuk membeli jajanan, itung-itung sebagai syukuran.... yaa.. hanya di kelas kami. mungkin karena kelas kami adalah kelas unggulan dengan intensitas keakraban disetiap mata pelajaran fisika berlangsung. walaupun tidak seberapa, tapi kami sangat senang dengan sikap pak haris yang begitu perhatian yang begitu akrabnya dengan kelas kami.

dan kenangan terakhir adalah ketika saya di SMK, ada 3 guru yang berhasil menorehkan kenangan manis di hati saya (lebay).
yang pertama bu Ita Mardiana. semuanya berawal ketika saya dipilih mewakili kelas dalam pemilihan kartini SMK 2 Pekalongan dalam menyambut hari kartini ketika itu. jelas bukan sekedar pemilihan biasa karena disitu kami diharuskan memakai kebaya dengan sanggul yang menempel di kepala. saya sadar uang untuk menyewa seperangkat pakaian dengan make-up memang tidak mudah, antara 50-60 ribu ketika itu. dengan tidak mau memberatkan orang tua, ketika saya tengah menginap dirumah sahabat saya karena rencananya pagi-pagi buta saya harus dirias, malam itu saya memberanikan menelfon bu Ita dan berniat mengundurkan diri, tapi bu ita ketika itu tidak mengijinkan, malu karena itu masalah biaya yang memang saya tidak mau membebani orang tua, tapi dengan kebaikannya, bu ita mau membantu dengan alasan saya harus tetap ikut. dan fortunately... saya mendapat peringkat pertama dan menyandang Kartini SMK N 2 Pekalongan ketika itu. thank you so much miss... (beliau guru bahasa inggris)

yang kedua adalah guru matematika kami, namanya Maskur. bisa dibilang dia merupakan guru idaman di kelas saya, secara badannya tegap, pendiam, penuh wibawa, tp agak sensitif.. hehehe....
pernah karena kesensitifannya kami di 'cap' bahwa kelas kami tidak akan lulus ujian nasional, sadar tiap ucapan adalah do'a, apa lagi beliau adalah guru kami, kami langsung ramai-ramai mengejar beliau, bahkan ada yang sambil menangis (ketika itu saya hanya bisa terdiam di tempat duduk saya,, rada mau nangis siii....). sampai suatu ketika kami menunggu beliau yang tengah melakukan sholat dhuha. saat itulah kami berbicara dari hati ke hati dan banyak pesan yang beliau sampaikan kepada kami, dengan beberapa teman yang menangis ketika itu. dan Alhamdulillahnya hubungan kami membaik dna kamipun lulus,, unforgettable teacher I think..

yang terakhhir adalah guru BK, kami biasa memanggil beliau pak Mul. peraturan kami memang ketat, dan biasa-biasa saja untuk murid yang kebetulan lolos dari incaran.
ketika itu saya memang kebetulan lupa memakai ikat pinggang, dan saya tengah berada dikantin. melihat pak mul datang dengan membawa gunting, rasanya pengen lari....... tapi saya sadar itu sangat tidak mungkin. alhasil saya hanya bisa pasrah melihat 'tempat ikat pinggang" saya digunting, 3 telai yang berhasi digunting... menyedihkan memang..... hihihihi...
dan hal lain yakni ketika saya dengan 2 teman saya tengah duduk santai duluar kelas, rada jauh dari kelas saya. maklumlah karena palajaran agama ketika itu kosong, jadi ke koperasi sajalah ya.... beli ganjalan perut dan sempatkan duduk santai diluar kelas.
tidak lama pak mul datang. tidak ada hal mengerikan yang saya lihat dari beliau, hanya saja pak mul menyuruh saya untuk berjalan menuju tengah lapangan upacara yang sangat panas saat itu. ditengah-tengah lapangan saya disuruh berhenti dan mengambil bungkus-bungkus permen yang tidak begitu banyak tp harus saya cari agar keadaan disekitar saya berdiri benar-benar bersih dari sampah. ngoooookkkk........ rasa 'maluuuuu' yang saya rasakan.
usut punya usut ternyata bagian belakang pakaian saya keluar (padahal engga sengaja lho pakk.....). selesai mengambil sampah sayapun kembali dan disuruh merapikan pakaian saya dan bergegas kembali kekelas. ada beberapa teman yang menertawakan saya ketika saya kembali kekelas.

it's oke lah....
apapun itu, apapun sikap yang bapak ibu guru beri, saya sadar bahwa itu semua juga demi kebaikan saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi...
terimakasi pahlawan tanpa tanda jasaku....

unforgettable teachers

beberapa hari lalu masyarakat indonesia tengah merayakan hari guru, hari yang khusus di dedikasikan untuk para pahlawan tanpa tanda jasa kita. sebagai salah satu calon guru (ciye...ciye...), saya merasa excited sekali dengan momen ini. merasa sebegitu besar jasa bapak ibu guru kita, walaupun terkadang memang ada beberapa guru yang mungkin tidak patut untuk di contoh, yang tidak sesuai dengan sebuah semboyan yang mengatakan bahwa "Guru iku digugu lan di tiru", tapi sebagai warga negara yang baik, yang tau betul gimana perjuangan seorang guru, tidak ada salahnya sejenak kita memberikan sedikit banyak apresiasi kita untuk semua para guru di indonesia.

dari momen hari guru itulah entah mengapa saya tertarik untuk mengulas sedikit tentang beberapa guru yang selamanya akan menjadi sebuah kenangan tersendiri di hati saya.. (bahasanya berat banget buu..)

yang pertama ketika saya masih SD, ada satu guru yang benar-benar menyita hati saya (ihirrrr....), dulu teman-teman satu kelaspun banyak yang ng'fans dengan beliau, namanya Pak Suyanto. banyak dari kita yang mengibaratkan beliau seperti artis india Sahrukh Khan, namun dengan kumis yang agak tebal dan rapi, seperti Adam Suseno lah si suami dari Inul, tp tidak sepanjang Adam suseno, hahahaha.... beliau termasuk awet muda banget loh.. secara ternyata dulu beliau pernah ngajar ibu saya di SMP 1 Wiradesa.

mungkin karena terllau ng'fans, jadi disatu sisi saya senang dengan beliau tp disisi lain saja juga teramat sangat malu dengan beliau (kalo kata tukul "shy shy cat'), saya lebih sering menghindar dari beliau. ada beberapa pengalaman saya ketika itu.
suatu ketika ada program 'makanan tambahan' untuk anak-anak sekolah (bukan karena kelaparan!). entah mengapa saya yang ketika itu menjabat sebagai sekretaris kelas yang harus dipanggil untuk membagikan makanan itu, padahal ada ketua kelas yang jelas lebih berhak untuk membagikannya?? tanya kenapa......
kemudian pengalaman lain berlanjut ketika saya tengah ikut serta dalam "Murid Teladan" di sebuah SD di daerah wiradesa, yaaa.. semacam tes gitu. dari awal saya memang berniat bahwa selesai tes sebisa mungkin saya harus menghindar jangan sampai pak yanto (panggilan kami kepada beliau) nememukan saya dan mengantar saya pulang. sampai ketika saya bertemu dengan teman seperjuangna dari SD saya, saya kaget ketika dia berkata "kemana aja kamu? dari tadi dicariin pak yanto, mau dianter pulang", saya hanya senyum waktu itu. dan niat saya pun akhirnya kesampaian, ada guru lain yang mengantar saya pulang siang itu yang sayangnya sekarang beliau sudah meninggal. (terimakasih...)

kenangan selanjutnya yakni ketika saya SMP, dengan guru fisika yang sangat membuat kami menikmati apa yang di ajarkan beliau. namanya Pak Harisman Pranoto, kami biasa memanggil beliau Pak Haris, terkadang temen satu kelas sering menganggap beliau sebagai seorang profesor, maklum mata pelajaran yang beliau pegang pantas dengan keadaan kepalanya yang botak tp tetap menyenangkan untuk di lihat. (hihihihi... piisss paaakkk... )
saya ingat suatu ketika beliau membeli sebuah laptop baru, yang mana pada jaman ketika itu laptop jelas merupakan barang yang langka, bahkan PC pun masih merupakan barang yang mewah.
dengan kmurahan hati, beliau memberikan sedikit uang untuk kami, dan hanya di kelas kami yang diharapkan digunakan untuk membeli jajanan, itung-itung sebagai syukuran.... yaa.. hanya di kelas kami. mungkin karena kelas kami adalah kelas unggulan dengan intensitas keakraban disetiap mata pelajaran fisika berlangsung. walaupun tidak seberapa, tapi kami sangat senang dengan sikap pak haris yang begitu perhatian yang begitu akrabnya dengan kelas kami.

dan kenangan terakhir adalah ketika saya di SMK, ada 3 guru yang berhasil menorehkan kenangan manis di hati saya (lebay).
yang pertama bu Ita Mardiana. semuanya berawal ketika saya dipilih mewakili kelas dalam pemilihan kartini SMK 2 Pekalongan dalam menyambut hari kartini ketika itu. jelas bukan sekedar pemilihan biasa karena disitu kami diharuskan memakai kebaya dengan sanggul yang menempel di kepala. saya sadar uang untuk menyewa seperangkat pakaian dengan make-up memang tidak mudah, antara 50-60 ribu ketika itu. dengan tidak mau memberatkan orang tua, ketika saya tengah menginap dirumah sahabat saya karena rencananya pagi-pagi buta saya harus dirias, malam itu saya memberanikan menelfon bu Ita dan berniat mengundurkan diri, tapi bu ita ketika itu tidak mengijinkan, malu karena itu masalah biaya yang memang saya tidak mau membebani orang tua, tapi dengan kebaikannya, bu ita mau membantu dengan alasan saya harus tetap ikut. dan fortunately... saya mendapat peringkat pertama dan menyandang Kartini SMK N 2 Pekalongan ketika itu. thank you so much miss... (beliau guru bahasa inggris)

yang kedua adalah guru matematika kami, namanya Maskur. bisa dibilang dia merupakan guru idaman di kelas saya, secara badannya tegap, pendiam, penuh wibawa, tp agak sensitif.. hehehe....
pernah karena kesensitifannya kami di 'cap' bahwa kelas kami tidak akan lulus ujian nasional, sadar tiap ucapan adalah do'a, apa lagi beliau adalah guru kami, kami langsung ramai-ramai mengejar beliau, bahkan ada yang sambil menangis (ketika itu saya hanya bisa terdiam di tempat duduk saya,, rada mau nangis siii....). sampai suatu ketika kami menunggu beliau yang tengah melakukan sholat dhuha. saat itulah kami berbicara dari hati ke hati dan banyak pesan yang beliau sampaikan kepada kami, dengan beberapa teman yang menangis ketika itu. dan Alhamdulillahnya hubungan kami membaik dna kamipun lulus,, unforgettable teacher I think..

yang terakhhir adalah guru BK, kami biasa memanggil beliau pak Mul. peraturan kami memang ketat, dan biasa-biasa saja untuk murid yang kebetulan lolos dari incaran.
ketika itu saya memang kebetulan lupa memakai ikat pinggang, dan saya tengah berada dikantin. melihat pak mul datang dengan membawa gunting, rasanya pengen lari....... tapi saya sadar itu sangat tidak mungkin. alhasil saya hanya bisa pasrah melihat 'tempat ikat pinggang" saya digunting, 3 telai yang berhasi digunting... menyedihkan memang..... hihihihi...
dan hal lain yakni ketika saya dengan 2 teman saya tengah duduk santai duluar kelas, rada jauh dari kelas saya. maklumlah karena palajaran agama ketika itu kosong, jadi ke koperasi sajalah ya.... beli ganjalan perut dan sempatkan duduk santai diluar kelas.
tidak lama pak mul datang. tidak ada hal mengerikan yang saya lihat dari beliau, hanya saja pak mul menyuruh saya untuk berjalan menuju tengah lapangan upacara yang sangat panas saat itu. ditengah-tengah lapangan saya disuruh berhenti dan mengambil bungkus-bungkus permen yang tidak begitu banyak tp harus saya cari agar keadaan disekitar saya berdiri benar-benar bersih dari sampah. ngoooookkkk........ rasa 'maluuuuu' yang saya rasakan.
usut punya usut ternyata bagian belakang pakaian saya keluar (padahal engga sengaja lho pakk.....). selesai mengambil sampah sayapun kembali dan disuruh merapikan pakaian saya dan bergegas kembali kekelas. ada beberapa teman yang menertawakan saya ketika saya kembali kekelas.

it's oke lah....
apapun itu, apapun sikap yang bapak ibu guru beri, saya sadar bahwa itu semua juga demi kebaikan saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi...
terimakasi pahlawan tanpa tanda jasaku....

Rabu, 30 November 2011

saya atau anda dulu yang seharusnya ‘mematikan’?

mematikan? Bukan bunuh membunuh yang akan saya tulis di artikel ini, tapi tentang sebuah alat komunikasi yang sejatinya sudah menjadi barang wajib bagi kehidupan manusia. Ya... it’s about handphone.
Let me share my experience first...
Ketika itu saya tengah menikmati semilir angin di tepi pantai bersama teman saya, sambil menunggu sunset sore itu. Tidka berapa lama kemudian, handphone saya getar, yang tidak lain dan tidak bukan ternyata ada seorang sahabat yang melefon. Dan saya pun langsung mengangkatnya..
Tidak berapa lama perbincangan kami lewat handphone pun selesai, saya pun mengucap salam dan mematikannya. Beberapa detik kemudian teman saya yang dari tadi tengah duduk di sebelah saya pun menegur apa yang baru saja saya lakukan. Awalnya saya kaget, karena saya merasa tidak melakukan kesalahan apapun, karena dari awal saya hanya mengangkat telefon dari teman saya dan setelah selesali sayap pun mematikan telfon tersebut.
Kemudian teman saya mengajukan beberapa pertanyaan kepada saya,,
Siapa yang menelfon? Siapa yang mengakhiri?
Dan siapa yang mematikan?
Spontan saya pun menjawab, bahwa sahabat saya lah yang menelfon, saya yang mengakhiri karena saya merasa tidak enak dengan anda (sebagai teman saya), saya tidak ingin anda merasa ‘diabaikan’, kemudian saya lah yang mematikan.
Mendengar pertanyaan tersebut, teman saya pun sedikit banyak memberi saran kepada saya. Bahwa ketika ada seseorang menelfon, sebenarnya dia lah yang lebih berhak untuk mengakhiri perbincangan tersebut, begitu juga ketika mematikan. Sebab bagaimanapun juga mereka yang menelfon, mereka merasa punya sebuah kepentingan untuk membicarakan sesuatu, jika kita yang notabene hanya berperan sebagai ‘listener’ terlebih dahulu mengakhiri, makan sedik banyak itu akan memberikan sebuah perasaan yang kurang enak yang akan di rasakan oleh si penelfon tersebut.
Dan itu pun terjadi beberapa bulan setelah kejadian tersebut. Suatu sore saya berniat untuk menelfon teman. Setelah berbincang ngalor ngidul, saya pun berniat untuk mengakhiri obrolan via telfon tersebut. Namun bukan saya yang mengucapkan salam ataupun memencet ‘tombol off’ ketika itu, melainkan teman saya. Nasehat yang pernah teman saya katakan pun benar-benar saya rasakan. Ketika kita yang lebih dahulu menelfon tapi malah orang yang hanya berperan sebagai ‘listener’ lah yang mengucap salam dan menutup telfon terlebih dulu. Rasa ‘sakit’ memang lama menghinggap di hati saya...
Tapi bagaimanapun juga saya sadar itu merupakan karma yang sejatinya pantas untuk saya dapatkan. Walau merupakan hal sepele dan sangat sederhana, tapi benar-benar pantas untuk diperhatikan dan di lakukan....

Senin, 14 November 2011

ada apa dengan zodiac/ramalan

Siapa sih yang ga tahu apa itu zodiac? Apa itu ramalan? Tentu semua tahu, terkecuali bayi.. (ya iyalah... ga penting banget kata-katanya).
Yaps... di tulisan saya yang saya anggap engga penting ini saya akan sedikit mengulas tentang penglaman saya yang kebetulan ada hubungannya dengan yang namanya zodiac atau ramalan,, rada dakwah juga si sebenernya... hihihihi.. (ceileh.... uda kaya bu nyai ajah).
Semua berawal ketika saya SMP, yah.. namanya juga anak yang masih bau kencur (padahal udah pake minyak wangi), yang masih labil, yang masih terlalu percaya tentang hal-hal yang sebenernya engga penting buat di percaya (nah loh... gimana tuh kata-katanya???).
Ketika itu saya masih kelas 2 SMP (kalo sekarang kelas VIII - semua orang juga tau kaleee!!!). Tiap minggu sore saya engga pernah lupa buat dengerin acara di sebuah radio swasta di pekalongan (ngaco baget omongannya). Entah apa nama acaranya (maklum lupa.. udah bertahun-tahun yang lalu, dan sekarangpun kayaknya udah ga ada acara tersebut).. yang jelas di acara tersebut di bacakan juga tentang berbagai macam zodiac dengan berbagai macam ramalan-ramalannya,, mulai dari keuangan, asmara, kesehatan sampai hari baik (alhamdulillah masih hafal.. hihihihihi)
Dasar anak labil, ketika ramalan-ramalan tersebut di bacakan, saya selalu menyendiri dengan tujuan agar lebih ‘khusyu’ ketika mendengarkan ramalan demi ramalan yang di bacakan,, tidak jarang pula saya selalu menulis apa ramalan dari bintang sahabat saya, yang ke esokan harinya selalu saya kasih tulisan-tulisan ramalan tersebut kepada sahabat saya tanpa dia minta...
Sampai suatu hari, dengan ‘khusyu’ nya saya mendengarkan ramalan demi ramalan yang akan di bacakan. Dan tibalah ramalan bintang saya yang dibacakan. Hanya satu yang ingin saya dengar yakni ramalan tentang asmara dan hari baik saya untuk 1 minggu kedepan. Yang ketika itu hari baik saya adalah hari kamis. Saya ingat betul apa yang ‘mas penyiar’ katakan ketika dia selesai membacakan ramalan untuk zodiac saya...
“nah loh. Ditungguin ajah tuh ntar hari kamis,, akan ada apakan hari kamis nanti??? “
Dengan penuh antusias saya pun menunggu hari kamis tiba, pas kebetulan hari kamis adalah hari perpisahan kakak kelas 3 ketika itu. Penasaran saya pun benar-benar tak tertahankan lagi (penyakit lebay kumat! Harap maklum!). detik demi detik acara perpisahan pun usai.. dan yang saya alami hanya melihat cowok yang saya taksir sedang duduk berdua dengan kekasih hatinya... (ngooooooookkk!!!).
Sampai pada akhirnya acarapun selesai, saya pulang ketika suasana sekolah sudah agak sepi ketika itu,, dan seperti hari-hari sebelumnya saya pulang bersama dengan ‘mba sepupu’ saya yang sekarang sudah menikah (heloooo.... engga ada yang tanya buu.. !!). di warung depan sekolah pun masih berkongkow-kongkow ria para cowok yang ternyata salah satunya adalah cowok yang saya taksir. Senang tapi rada aneh juga, karena biasanya dia slalu pulang bareng si pacar tercinta.... hmmm... what eper lah yang ada di pikiran saya ketika itu...
Saya pun berjalan dengan hati dag dig dug ketika itu, sampai pada akhirnya cowok yang saya taksir tersebut menghentikan langkah saya, dan menawarkan untuk menjadi ojek saya siang itu yang di iringi dengan candaan dari beberapa temannya... (nganterin pulang maksudnya..... nah loohhh.. ketauan play boy nya kan ketika si pacar engga ada dia main nganterin aku gitu ajah...). saya sempat menolak karena perasaan engga enak ama mba sepupu menghinggap di hati saya (lebay luuu!!!). tapi alhamdulillah yah... (syahrono mode:on) mba sepupu saya mengijinkan saya untuk pulang bareng cowok yang saya taksir. Dan .... diantarlah saya pulang olehnya (halah...) sampai depan rumah...
Dan sesampainya di rumah saya langsung ambil buku diary dan menulisa apa yang baru saja saya alami siang itu... dan terlepas dari semuanya.. saya teringat akan ramalan zodiac yang mengatakan bahwa hari baik saya adalah hari kamis, hari dimana untuk pertama kalinya saya diantar pulang ampe kerumah ama cowok yang saya taksir.. . hanya kebetulan belaka kah??? Entah.. yang jelas dari kejadian itu saya sebagai anak yang masih labil mulai percaya akan namanya ramalan zodiac...
Engga peduli ke esokan harinya ketika saya jalan bersama teman saya, si pacar dari cowok yang saya taksir nyindir habis-habisan tentang kejadian itu,, hayooo siapa yang ‘laporan’... hihihihihi...
Tapi rasa percaya saya mulai pudar (lebaaayyyyy stadium akhir deh!!!) ketika saya SMK.... karena itu hanya sebuah ramalan belaka yang belum semuanya benar walaupun secara pribadi saya pernah mengalami sendiri kejadian menyenangkan tentang ramalan zodiac... di tambah lagi ketika saya tahu gimana hukumnya dalam islam jika kita percaya ama yang namanya ramalan...
Melihat atau sekedar tahu saja, selama berhari-hari sholat kita tidak akan di terima, apa lagi jika kita percaya....

ada udang di balik facebook

bukan udang yang ingin saya bahas di tulisan yang tidak begitu penting ini, tapi tentang apa manfaat yang saya dapat dari facebook tersebut, yang kali ini saya ibaratkan sebagai udang.. (rada engga nyambung emang...).
jaman sekarang ini siapa yang tidak tahu tentang facebook,, mulai dari anak kecil sampai tante-tante dari semua golongan entah itu pejabat ataupun tukang parkir pun tahu apa itu facebook (rada sok tahu, maklum belum survey :D ). Banyak yang menjadikan facebook sebagai ajang curhat (seperti saya..) ada pula yang menjadikan facebook sebagai ajang kumpul teman lama.
Tapi tahukan kalian hal paling mengesankan apa yang saya dapat dari seorang facebook ?? (halah...). facebook juga bisa “men-silaturahmikan” seseorang,, membuat hubungan seseorang dengan orang lain jadi lebih baik. Mungkin umum, but let me tell you about it more detailly.. (cekidot!)
Anggaplah namanya mike (jiaaaaa.....). dia tetangga saya, rumahnyapun terlalu dekat dengan rumah saya (yang udah pernah main ke rumah saya,pasti tau lah dimana rumah si ‘mike’.. hihihihi...). umurnya kira-kira 3 tahun di atas saya, anaknya pun sangat pendiem, begitu juga dengan saya yang notabene adalah seorang pendiem juga, dan mungkin karena ‘kependiemannya’ itu kami teramat sangat jarang sekali berkomunikasi, walaupun kami sedang berpapasan dengan jarak hanya 1meter.
Suatu hari ketika saya buka facebook, dan terdapat friend request dari si ‘mike’, langsung saja saya confirm, secara tetangga sendiri, rumahnyapun terlalu dekat dengan rumah saya.. (ciyee... ciyee..). dan berawal dari facebook itulah akhirnya kami memulai komunikasi kami secara perlahan, mulai dari hanya tegur sapa yang ujungnya bahas tentang facebook, sampai ngobrol tentang hal-hal lain.
Rada aneh memang, ketika tahu gimana dia terlebih tahu gimana status tentang curahan perasaan percintaannya (dia juga manusia kaliiii...).
Tapi apapun itu saya patut berterimakasih dengan facebook, tidak hanya dampak negative yang sering menjadi perbincangan orang, tetapi juga hal-hal positif yang kita dapatkan yang mungkin tidak akan pernah kita bayangkan sebelumnya yang kesemuanya itu berawal dari facebook....

Selasa, 07 Juni 2011

KKL -kuliah karo lungo.lungo- pbi.c.09

Yaaapppp... soook dah kite mulae critanye... (sejak kapan saya jd terlihat kaia mandra gini?? Hahahahah)
Kegiatan perkuliahan yang sudah terbayang dari beberapa minggu sebelumnya. akhirnya terlaksanaa (horay... :tanpa ekspresi: ). Awalnya kami sempat bingung, akan dibawa kemanakah kami ketika KKL nanti? Ada beberapa pilihan si, termasuk bali dan lombok, karena sebagian besar anak SMA udah pernah ke bali (tolong jangan tanya saya! Karna saya belum pernah ke bali!), sooo.. of course lah kita pilih ke lombok. Tapi eh tapi.. ternyata eh ternyata... dibutuhkanlah dompet yang sangat tuebal kalo kita ingin kesana. Jadii.... bataaalll !!! bali lah tujuan akhir kita..
sedikit bercerita..

awalnya saya putuskan untuk engga ikut acara KKL taun ini, tanya kenapa???
Karena 1 minggu sebelum KKL, saking cintanya saya ama kota pekalongan beserta aspalnya, terlaksanalah saya cium aspal setelah 2 hari melepas penat di kota semarang beserta pacar saya tercinta.. (suenangnyo ambo.. hohoho)
Alhasil, karena kejadian ‘kangen-kangenan’ ama aspal pekalongan tercinta, tangan kaki, pinggang (ampe keliatan dagingnya, huah!! Pengalaman pertama saya) dan bagian pantat pun kena ciuman aspal tercinta. Napsong amat si kamu aspal !!!
Tapi, jalan udah mulai lancar, luka juga masi setengah-setengah gitu, setengah kering maksudnya. Diputuskanlah sidang tentang diijinkannya saya ikut acara KKL tahun ini. Xixixixi.. stoooppp!!! Back to story..
ready to join with me? Sangu..sangu... sudah???? Cekidot lah...Hahahaaa....

8 mei 2011
Jadwalnya si berangkat jam 7, tp biasalah, indonesia gitu, bukan indonesia kalo kagag ada yang namanya jam karet, ngaret maksudnya. Berangkatlah kita dari pekalongan jam 8. mampir di tulis ambil snack, dan lanjooott...
Nyampe di daerah ‘wetan’ lupa saya apa namanya, perjalanan kita terhalang kabut, cuaca juga hujan ketika itu, jalan naik turun, aaarrggghhhtt !!! mengerikan. Saking mengerikannya ketika itu secara tidak sengaja kita leat orang naik motor dengan begitu enaknya jatoh, jalanan sepi lagi, menjeritlah kita.... aaaaarrggggrrrttt... !!!
Sudah suda. Kita lanjut lagi ceritanya....
Oke. Perjalanan lanjut lagi, mampir sana sini untuk makan dan lain lain, sampailah kita di rumah makan deket penyebrangan ketapang, subuh subuh gitu dehh... mandilah kita, makanlah kita, dan let’s go meninggalkan pulau jawa tercinta, huhuhuhu...

9 mei 2011
Selesai menikmati perjalanan laut, lanjutlah kita ke tujuan pertama di bali,
yeay... that is UNDIKSA (Universitas Pandidikan ganesha). Jaraknya sekitar 2 jam setelah penyebrangan. (hellooo... jaraknya 2 jam?? Hahahahh).
Satu hal yang saya rasakan ketika sampe di undiksa, almamaternya sama ama tekaje,, kangeeeeeeeeeenn., (bukannya kangen ama pacar tp ama tekaje, xixixi, maap yah saiyong ).
Di undiksa di sambutlah kita dengna tari pendhet, amazing! Baru kali ini leat dengan mata kepala sendiri, maklum lah biasanya leat dengan mata kaki, punya orang lain lagi, hahahah...
Dan bla..bla..bla.. sambutan dari sana sini, dosen sana dosen sini, rektor sana tp kagag ada rektor sini, kikikikiki..... acara selesai...
Di tengah perjalanan menuju ke tempat kedua, Masuklah seorang penyusup ke bis kita!! Tour Guide maksudnya, si Bli Santose. Awalnya enak, tapi lama-lama rada cabuullll !! ahhh.. ga asik deh, beneran!! tiap ngasi tebakan, ujung-ujungnya mesti yang engga engga. Anak-anak juga engga pada ngurus tuh tebakan Bli. (sorryyy bliiii, we miss you..).

Perjalanan dilanjut naik kegunung. Ke Bedugul.
Nyampe di bedugul makan siang, check in vila. Rada ngiri tapi.. maklumlah vila yg di tempati anak-anak cowok lebih waaaahhhh bangeettt,
nyebrang danau lagi.. whuaaaaaa...., but it’s OK lah :dengan berat hati:
Jam 5 WITA, kabud dataaaaaanngg...!! hampir semua nya tertutup kabud, jarak pandang juga engga lebih dari 15-20 meter,, hhuuuaaaaa...... di vila sajalah,, nonton tipi, hihihihi
malemnya makan malem di restonya vila (lho?). suasana aga menyeramkan, tp romantis buat yang dateng bareng pasangannya, melewati jalan menurun setapak, yang hanya di terangi ‘oncor’ hahaha.. lampu-lampu kecil gitulah di samping kanan kiri,,huuuu..
malamnya tidurlah kita..

10 mei 2011
Sholat subuh, mandi dan menuju ke resto vila lagi buat breakfast (halahhhh). Jam 8 check out hotel, dan menujulah kita ke Joger, tapi sayangnya belum buka, masa kita musti nungguin ampe tu toko buka???? Hahahha...
Lanjutlah perjalanan kita menuju pementasa tari barong, sumpah saya dongkol banget ama pementasan ini. Kenapa ampe dicampur ama yang porno-porno segala siiii... pliss deh !!!!! bukan kaia gitu juga kale nghibur penonton biar bisa ketawa,, pake hal lain napa????!!! Sebellll....

Selesai nonton pementasan, mampirlah kita ke pusat oleh-oleh, agag deket si ama tempat pementasan. Hhmmm.... saya putuskan untuk men-stooppp perbelanjaan saya, hanya beberapa saja yang saya beli,,. Selesai belanja....
Lanjutlah kita menuju ke ke pantai Sanur. Biruuuuuu..... !!!! bangeeettt.... !!!!
Hahahaha,,,, sejauh mata memandang, hanya pasir putih, air laut yang biru, langit biru,, dan ratusan makhluk bernama manusia yang ada di situ. Itu yang agaknya buat saya engga terlalu menikmati pantai itu, ruameenya.... semedi lah saya ama temen-temen ke pulau penyu. Takut setengah mati, bener2 engga berani deketin ular-ular yg disana, lariiiii....... nyari tempat yang sepi, mampirlah saya ke tempat penyu, maklum, temen lain pada foto2 ama ular getoh...

Selesai menikmati birunya pantai sanur, lanjut lagi perjalanan menuju ke Dreamland... rada aneh, knapa di kasi nama dreamland yak? apa karna banyak londo yg pake bikini gitu?? Tp engga juga, meneketehe laaahh.....
Di situ kita menikmati indahnya sunset, mantep banget dah ahh... (top markotop kotop gitu, hihihihihi). Selesai menikmati sunset, capcus lagi kita ke patung yang gede tu apa namanya?? Hahahah.. (maklum, umur uda kepala 2, jadi pikunnya uda mulai aga keliatan, hahahaha) ada kencana gitu lah namanya.
Disitu kita disuguhi dengan pertunjukan tari kecak, kolaborasi ama tari-tari modern. Cukup menghibir. Dan yang paling mengharukan adalah sebagaian dari mereka adalah tuna rungu... huhuhuhu... saluuutttt..!!! jempol buat kalian bro bro!!! Kikikikik...
Malam semakin menjelang, (lebaynya kumat lagi), makan malam di restoran, dan sumpah itu makanan paling ga enak selama di bali, (walopun saya sendiri engga bisa masak, tp sumpah engga enak banget), cm 2 sendok saja makan malam saya ketika itu. Enough lah buat ganjal perut...
Abis itu check in lagi di hotel. Nyamaaannn... tp jail juga sii, abis semaleman si tipi engga di matiin, hahahah.. biar suasana malam engga sepi gitu,, hehe

11 Mei 2011
Hari terakhir di pulau dewata. Abis chech out hotel, lanjut perjalanan menuju ke pasar sukowati. Tobaattt.....!!! dapet penjual yang kurang ramah, kena damprat saya ama si pipin, huhuhuhu.... cukuplah masalah sukowati.
Lanjut lagi ke joger, maklum lah.... kemarin sempet batal. Dan... this is main point of our shooping, hihihih..... selesai milih-milih barang2 yang pengen tak beli, termasuk kaos yang sama, buat puacar saya tersayang, couple-an gitu, hihihihi...
Makan sianglah kita ke resto deket joger. Setelah itu capcus perjalanan ke penyebrangan gilimanuk..
Tapi aga menyeramkan juga, ketika perjalanan menuju gilimanuk, asma si esti kumat dan sempet pingsan beberapa kali. tp untungnya semua masih bisa terkendali.
Jam setengah 9 malam kami melakukan perjalanan air (tuu kan lebay lagi), 35 – 45 menit kemudian sampailah kita di jawa timur, makaan malam, mungkin lebih tepatnya makan tengah malam, hihihihi.. it’s OK lah, yang penting kita masih diberi hak kami untuk menikmati fasilitas yang ada. Abis itu lanjut perjalanan menuju pekalongan. Di perjalanan kami isi dengan tebakan berhadiah gitu,, jadi agag engga ngebosenin lah.
Jam 5 sore kami baru tiba di depan kampus tercinta.
Hemmmm.... perjalanan yang melelahkan, menyenangkan. Miss you Bli sentose, miss you birroo busss.... hihihihi...
Semoga bisa ketemu lagi di lain hari,,,, 

Rabu, 01 Juni 2011

saya tidak setuju adanya UJIAN NASIONAL

Beberapa waktu kemarin, indonesia heboh dengan kabar musiman, tentang Ujian Nasional. Pro dan kontra masih tetep mewarnai suasana dari awal ujian sampai akhir pengumuman. Sesuai dengan judul yang saya pilih saat ini, saya termasuk orang yang kurang bahkan tidak setuju dengan adanya Ujian Nasional. Mengingat pengalaman saya (bukan pengalaman mencontek lho ya), pengalaman tentang pengakuan beberapa teman saya tentang ujian nasional.
Ketika itu, tahun 2008 saya mengikuti ujian nasional tingkat SMA/SMK/MA. Kebetulan saya bersekolah di sekolah kejuruan favorit di kota saya. Dari 2 bulan menjelang ujian, kami siswa tingkat 3 bener-bener “digembleng” dengan soal-soal. Sampai beberapa teman kelas saya jenuh, bahkan ngomong “napa ga di bocorin aja, gampang kan? Daripada kaia gini, jenuh banget ama soal-soal latihannya”. Namun, Alhamdulillahnya guru-guru saya masih ada di jalan yang lurus (halah...). tidak 1 soal pun yang mereka bocorkan kepada kami sampai hari H ujian.
Waktu berlalu, sampai akhirnya pengumuman pun ikut berlalu (lebay!). 4 orang tercatat tengah belum lulus ujian, 1 diantaranya teman sekelas saya. But it’s OK! Kami semua bisa menerima itu, walopun tetep merasa, kebahgiaan kelulusan kami kurang.
Beberapa hari setelah ujian, ketika itu saya sempatkan main ketumah sahabat saya yang juga 1 angkatan, namun beda sekolah. Banyak sekali hal yang kita share ketika itu, namun yang paling dominan adalah tentang ujian nasional yang beberapa waktu sebelumnya tengah kami jalani.
Satu pertanyaan yang saya ingat ketika itu,
“tempatmu dapet bocoran ga?”
Saya jawab tidak, karena emang sekolah saya tidak memberi bocoran 1 soalpun. Teman saya ngomong..
“masa si engga?”
Ngalor ngidul kita ngobrol, ternyata eh ternyata, di sekolah teman saya, guru-guru yang bersangkutan dengan leluasa memberi bocoran jawaban lewat sms.
Rada aneh emang, secara di sekolah saya, tiap siswa dilarang membawa hape ketika memasuki ruang ujian. Ketika itulah saya merasa ketidak adilan yang bener2 sangat tidak adil. Disatu sisi, kami (sekolah saya) bener-bener mempersiapkan semuanya dengan cara yang bersih, 2 bulan sebelumnya kami bener2 di gembleng dengan soal-soal latihan, tapi mengapa di sisi lain, ada sekolah yang bisa dibilang “hanya bermodalkan hape” untuk bisa mengerjakan soal-soal ujian ketika itu.

1 tahun berlalu. Ketika saya masuk ke Universitas saya, kebetulan ada teman 1 kelas yang juga sama-sama lulusan dari sekolah sahabat saya, namun 1 tahun di bawah sahabat saya. Tidak pikir panjang ketika itu, saya langsung tanya “tempat kamu pasti dapet bocoran pas ujian nasional kemarin”.
Satu hal yang saya tangkap dari “mimik” wajahnya adalah antara bingung, malu, semua nyampur jadi 1. tidak lama setelah saya tanya, dia jawab. Yah... dia bicara blak-blakkan (maklum, dia aktif di organisasi di sekolahnya).
Dia mengatakan bahwa, itu sudah biasa (WHAAAATTTT... !!!!????). beberapa hari sebelum ujian nasional, guru-guru se-ka*u*a*en, kumpul untuk membahas ujian nasional yang sebentar lagi akan siswa mereka hadapi. Kemudian selama hari H ujian, guru dimana teman saya dan sahabat saya (1 sekolah), berangkat pagi-pagi sekali, untuk mengerjakan soal-soal ujian, dan hasilnya di kirim lewat pesan singkat atau yang lebih kerennya sms, dan di sebarkan ke murid-murid lain.
Speechless ketika itu... waw..!!!
Teramat sangat tidak adil. Karena saya merasa dengan susah payah saya ngejalani mulai dari persiapan sampai hari H ujian dengan “keringat bersih”, tapi diluar sana, seakan sudah menjadi jaminan untuk lulus kalau kita masuk ke sekolah itu.
Apa lagi untuk masuk ke Universitas, memang ada jalur tes, tapi nilai ujian nasional sendiri setidaknya sangat berpengaruh. beberapa dari kami merasa kesulitan dengan nilai yang mungkin kurang memuaskan untuk bisa masuk ke Universitas yang kami inginkan, tapi diluar sana ternyata.....
Itulah sebabnya, saya termasuk orang yang sangat dan sangat kontra dengan diadakannya Ujian Nasional. SANGAT TIDAK ADIL !!!!!

angkooottt....!!!!!!!!

Sepintas melihat judul yang saya pilih, terlihat tulisan yang saya tulis ini adalah artikel yang teramat sangat tidak penting untuk di baca,, namun membaca atau tidak itu semua hak sahabat-sahabat semua sebagai para pembaca :D
Sebelumnya saya juga merasa aneh kenapa saya menulis tentang hal yang berhubungan dengan angkot, namun semua ini terinspirasi setelah saya membaca satu file dari folder Laa Tahzan yang saya dapat dari sahabat saya...
Hal yang ingin saya fokuskan dalam tulisan kali ini adalah antara ‘angkot dan pelajar’.
Sebagai seorang yang tinggal di sebuah kota kecil di provinsi jawa tengah, rasanya kehidupan angkot sangat melekat dengan kehidupan para pelajar. ada yang lucu, aneh, tapi ‘ngeri’ juga...
Kehidupan saya dan angkot terjalin (halah....), di mulai ketika saya memasuki Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di kota saya (saya tidak memilih untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas, karena ketika ternyata saya tidak bisa melanjutkan study saya, paling tidak saya sudah mempunyai keahlian, tapi syukur Alhamdulillah ternyata saya bisa melanjutkan study saya ^^)
Jarak rumah dari sekolah lebih dari 10km. Meskipun di rumah terdapat sepeda motor yang bisa saya gunakan kapan saja, tapi saya lebih memilih untuk naik angkot, walau terkadang saya juga menggunakan sepeda motor saya untuk pergi ke sekolah.
Angkot yang lebih saya sukai ketika pergi ke sekolah adalah bus. Awalnya saya takut naik bus, rada trauma kalo kejakarta naik bus mesti muntah-muntah ndak karuan, tapi lama kelamaan, saking seringnya tiap pagi naik bus, jadi terbiasa N ndak muntah jg (ya iyahlah.. malumaluin banget berangkat sekolah aja pake muntah muntah segala). Walau begitu, seneng dan susahnya naik bus teteplah ada..
Senengnya....
Bisa lebih pagi sampai di sekolah, maklumlah... saya ingat ketika itu bis dateng jam 6.20 pagi, masih pagi buta banget. Bahkan karena sudah langganan, terkadang ketika saya dan teman saya belum muncul didepan gang, si supir setia nunggu didepan gang (so sweeettt... )
Terlebih lagi dulu saya pernah “engga bayar” pas berangkat sekolah naik bis, bukan karena sengaja lhoo... tapi karena tu kernet ndak mau nerima uang saya. Eh alasannya “ndak payu alias ndak laku” padahal jenis uang yang saya kasi sama kok ama temen-temen lain.
Usut punya usut, ceritalah saya ama temen saya, maklumlah,, ngerasa ga enak gitu. Dan ternyata eh ternyata... si temen saya bilang kalo tu kernet emang kadang kaiya gitu, tapi hanya ama siswa sekolah yang bener2 udah langganan ajah... hhmmm... mulianya... 
Hal lain yang paling menyenangkan adalah ketemu ama siswa2 dari sekolah lain, sering ketemu tiap pagi, sering liat “tu wajah” tiap pagi, lama2 tau juga.  saya ingat kelompok saya (devi, riska, dewi, ana) adalah termasuk “trouble maker” di bis, kalo sudah ketemu, suasana bis ramai dengan suara2 kami. Penumpang2 lain mungkin terganggu, tapi... entahlah... kami ndak begitu peduli dengan itu, hahahaha.... namanya juga anak sekolah...
Kurang senengnya....
Kita musti siap2 lebih pagi dari pada yang lain, belum lagi ketika bis datang, suasana udah penuh.. ga kebayang dah betapa tidak nyamannya kita naik angkutan itu...
Terlepas dari itu semua, saya juga sering naik angkot lhooo.... Anehnya ternyata ada beberapa kriteria angkot yang jadi pilihan anak sekolah. Mengapa saya bicara demikian?
Ketika itu saya berangkat dengan teman saya, ketika kita nunggu angkot, beberapa angkot sempat saya tawarkan (terlihat seperti calo angkot emang, hahahah), tapi teman saya nolak. Ternyata eh ternyata alasannya adalah, dia pengen naik angkot yang keadaannya masih bagus, dan full musik.
Heellooooo.... (dalam hati saya),, apa tu anak engga leat jam yang udah nunjukin jam setengah 7 lebih???? Tapi ketika itu saya memang lebih milih untuk “iyaen” keinginan temen saya itu sii. Maklumlah... lebih baik bareng ama temen dari pada berangkat sendiri....
Dan... Apakah anak sekolah jaman sekarang juga punya selera yang demikian? Walaupun rata-rata dari mereka banyak yang naik motor. Entahlah....
Yang jelas banyak sekali pengalaman yang saya dapat dari angkot...

Sabtu, 12 Maret 2011

roda itu kini semakin terlihat perputarannya

sebenarnya tidak pernah terfikirkan sebelumnya, kalo saya akan membuat tulisan tentang ini, maklumlah... di tulisan-tulisan ga penting saya sebelumnya selalu terkonsep terlebih dahulu apa saja yang akan saya tulis pada blog saya yang juga ga penting ini :)

tiba-tiba punya fikiran kotor (lho..??!!) untuk menulis tulisan ini setelah 2 hari yang lalu, tepatnya sore hari, saya di telfon oleh sahabat saya, teman seperjuangan saya di 'tekaje' yang sekarang tengah menetap di kota kelahirannnya di cianjur (saya kurang kurang begitu mengerti bagaimana ceritanya sampai pada akhirnya dia terdampar di kota pekalongan dan memutuskan untuk sekolah di SMK N 2 pekalongan tercinta).
singkat cerita, dia memberi kabar kalo dia telah melahirkan anak pertamanya kira-kira 10 hari yang lalu. saya sempat teramat sangat kaget mendengarnya. emang sii... jauh beberapa bulan sebelumnya dia sms kalo dia sudah nikah, jelas ketika itu saya sangat tidak percaya karena basicly dia orangnya memang suka bercanda. tapi kemaren ketika dia telfon dan "memperdengarkan" (halah....) suara anak kecilnya barulah saya percaya. dan sampai sekarang pun saya tetap belum percaya kalo ternyata dia sudah menikan dan melahirkan anak pertamanya yang ketika saya tanya kemarin akan dia kasih nama 'satria'.

sedikit menengok ke masa lalu, ketika kita melewati peperangan demi peperangan (lebay!), perjuangan 3th kami bersama anak-anak 'tekaje' lainnya, dia termasuk anak yang sangat jarang sekali menunjukkan kesedihannya, malah sebaliknya dia selalu bisa menghibur teman lain dengan tingkah konyolnya. karena tingkah konyolnya itulah kita 'tekaje' sering menyebutnya sebagai 'miss confident'. masih ingat juga saya ketika bebarapa dari kita belum lolos ujian KKPI (termasuk saya dan dia), ketika kami tengah meluapkan kekecewaan kami dengan air mata kami, tiba-tiba dia menghapus air matanya dan bangit dari tempat duduknya, dia kembali menunjukkan tingkah konyolnya dan berkata 'we have to fight, don't give up and keep fighting, semua tidak berakhir hanya sampai disini'. jelas kami sebagai teman-temannya dan semua guru yang ada di ruangan itu kembali bangkit dan bangga dengan sikap nya...
dan ini salah satu dari sekian banyak kekonyolannya...



teringat juga saya dengan sahabat saya yang hampir 1th kemarin memutuskan untuk menikah dengan pria pilihan ibunya. sempet kaget setengah mati ketika saya mendengar kabar itu. saya langsung nangis dan langsung sms dia, dan saya ingat apa yang saya bilang ketika itu..
'mpir, jangan nikah sii.., ntar kalo kamu nikah aku ma sapa? sendirian mpir...'.
dia mencoba menenangkan saya ketika itu. maklumlah... antara saya dengan 'mpir' (nama sayang saya ke dia, hehee..) sudah lengket seperti prangko ma amplop,, hehe... seperti prangko dan lem maksudnya.

dulu, dimana ada saya bisa dibilang disitu jga ada mpir, entah di kantin, di kelas, kecuali di kamar mandi. ho ho ho
bahkan teman dari kelas lain ada yang anggep kita seperti anak kembar, dengan tinggi yang sama, sepatu yang sama, dna sama-sama pakai tas pink. begitu juga ketika di luar sekolah, meskipun rumah kita bisa dibilang teramat sangat jauh, tapi... saya sering main kerumah mpir, begitu juga dia. dan bisa di bilang saya termasuk orang yang tahan dengan sikap ibunya yang kurang ramah terhadap kami, semua anak 'tekaje', tapi buatku itu semua tidak menjadi masalah.
and this is her...



melihat apa yang saya tulis, kita bisa melihat bagaimana 'roda kehidupan itu kini telah benar-benar berputar'. mungkin dulu ketika kami masih di bangku sekolah, kami belum begitu menghiraukan bagaimana kehidupan kita setelah lulus nanti. bagaimana ketika suatu saat nanti kita akan berpisah, karena tidak selamanya kita akan tetap bersama, bermain kesana kemari, roda kehidupan seakan hanya angan-angan belaka, tapi ketika kita memutuskan untuk menikah. akan sangat terasa bagaimana perputaran roda kehidupan kita, dan akan sangat berarti ketika kita menengok tentang bagaimana kita beberapa tahun silam, yang tentunya selamananya akan menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan...
(kata om duta gitu....)

sedikit melirik ke beberapa tahun sebelumnya, karena mereka bukan lah yang pertama ataupun yang kedua, karena sebelumnya sii dewinta ex-tekaje dan fathin sudah terlebih dagulu melepas masa lajang mereka (halah...)
dan jelas bukan hanya mereka ber-empat, karena beberapa minggu lagi, ternyata si simak dari tekaje, yakni si septi juga akan melepas kesendiriannya. hmmm...

jujur saya sangat merasa kehilangan mereka, kehilangan kebersamaan demi kebersamaan kami, antara saya dengan darna dan saya dengan mpir, dan antara saya dengan septi, dewinta ataupun fathin.
tapi yang jelas, kita 'tekaje' selamanya..
untuk si miss confident,, congrat for your baby.. semoga si satria kecil bisa sama seperti ibunya yang selalu bisa menghibur orang-orang yang ada di sekelilingnya kelak..
untuk si mpir,, nomor hape kamu ganti ya??? hehehee... aku kangen kamu sayang... :)
miss all of freakers 'tekaje'
'tekaje' never die...

Selasa, 15 Februari 2011

keep on dreaming or stop it ?

banyak orang bilang hidup itu berawal dari mimpi, mimpi untuk mengejar apa yang kita inginkan dan berusaha untuk mewujudkannya. kalo kata nidji
"mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia"
tapi bagaimana dengan apa yang saya alami sekarang?? apa yang saya jalani, apa yang saya perjuangkan sekarang adalah jauh dari mimpi yang dari dulu ingin saya wujudkan.

dulu, ketika saya masih SD, saya pengen banget jadi model (hehehe....), maklumlah ketika itu setiap pulang sekolah, terlebih hari sabtu, acara TV yang pasti saya tonton adalah all about modelling. sampai ibu saya pernah bertanya "apa kamu mau jadi model, pake pakaian sexy seperti itu?", dan saya benar-benar ingat, ketika itu saya menjawab "aku mau, yang penting duitnya kan banyak". bener2 jawaban yang sangat polos ketika itu.
banyak orang bilang saya pantas jadi model (bukan fitnah lho..!!!), dengan tinggi 165cm dan postur tubuh kecil, mungkin cukuplah jadi modal utama.
sampai suatu ketika, saya ikut dalam Pemilihan Kartini di sekolah saya, SMK N 2 Pekalongan dan mendapat peringkat pertama sekaligus mewakili sekolah dalam acara Pemilihan kartini se Kota dan Kabupaten Pekalongan. sempat merasa harus berjalan seperti apa ketika itu, sampai pada akhirnya saya berjalan layaknya seorang model yang berjalan di 'jalan kucing', catwalk maksudnya....
karena pada saat itu saya berfikiran 'kenapa ga saya berjalan sesuai dengan apa yang saya cita-citakan dulu, toh orang juga ga bakalan mempermasalahkan hal itu, karena that was event like 'modelling'"

lain halnya ketika saya beranjak SMP. ketika itu saya punya mimpi untuk jadi seorang perawat, dan entah mengapa sampai saya menginjak bangku SMK, keinginan itu masih benar-benar ada dan semakin membabi buta (lebay!!!!). walaupun saya sedikit banyak akhirnya memendam impian saya, dengan alasan, saya menyadari biaya untuk masuk dan biaya persemester sangat mahal, mengingat pekerjaan ayah saya yang hanya bekerja sebagai seorang pedagang. jelas itu sangat memberatkan.

ketika saya lulus SMK dan merencanakan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang perkuliahan, ayah saya bilang kalo beliau mau jika saya memilih untuk masuk ke keperawatan. beliau sangat tidak keberatan dengan biaya yang nantinya akan beliau keluarkan asalkan kedepannya bisa menjadi 'berhasil'.
but unfortunately...
ketika saya berniat untuk melanjutkan study ke keperawatan, saya mendapat kabar bahwa siswa lulusan SMK teknik di larang untuk masuk ke pendidikan yang berbasis kesehatan. walaupun sebenarnya kabar itu sudah saya dengan beberapa saat sebelum pengumuman kelulusan SMK, tapi ketika itu saya benar-benar tidak ambil pusing. namun, ketika semuanya terlihat jelas bagaimana peraturan pemerintah yang baru tercanangkan, saya merasa semua mimpi saya memang hanya sekedar mimpi, yang sudah tidak mungkin terwujud.
terlebih ketika di jalan saya melihat orang yang berseragam putih-putih, di hati rasanya ingin berontak, ingin teriak "hey.... that's my dreaming". tapi saya sadar, akan menjadi sangat bodoh jika saya benar-benar melakukan hal itu.

sempat saya menyesal mengapa saya tidak dilahirkan tahun lebih awal (karena lulusan angkatan 2007, siswa lulusan SMK teknik masih bisa masuk ke pendidikan keperawatan). sempat saya juga menyesali mengapa ketika itu saya tidak masuk ke SMA, bukan ke SMK, bahkan SMK yang berbasis teknik, walaupun saya tahu, rencana untuk melanjutkan ke SMK adalah keputusan saya, karena saya pikir itu sebagai salah satu antisipasi saya jika nantinya saya tidak bisa melanjutkan study saya. sedangkan masuk ke jurusan yang berbasis teknik ( IT ) adalah pilihan orang tua saya, karena itu juga merupakan salah satu antisipasi mengingat tiap tahun, bahkan tiap menit teknologi yang ada sekarang ini akan terus berkembang. saya sadar, sangat tidak ada gunanya jika saya menyesali hal-hal seperti itu. karena Allah tahu apa yang terbaik bagi hambanya. bisa saja modelling atau perawat bukan merupakan bidang terbaik bagi saya, di Mata Allah.

dan sekarang...
saya tengah menjalani study saya di fakultas keguruan bahasa inggris di universitas di kota saya setelah saya putuskan untuk tidak melanjutkan 'pendaftaran' saya di fakultas kesehatan masyarakat atas saran kakak sepupu saya sebagai seorang bidan dan kebetulan kenalan saya ketika saya melamar di sebuar RSUD di kota kelahiran saya (maklum, si mbak juga lulusan kesmas. saya mengambil fakultas ini karena basicly saya suka western music, dan keingin tahuan saya tentang apa arti dari bahasa yang mereka gunakan.

walau terkadang saya sangat benci ketika ada seseorang yang bilang "teruslah bermimpi, dan kejar impianmu".
buat saya kata-kata itu tidak berlaku untuk saya. ketika saya terus melanjutkan mimpi saya, semakin dalam juga saya akan merasa terpuruk dan sadar bahwa mimpi saya benar-benar hanya sebuah mimpi yang tidak akan pernah terwujud.

atau mungkin sudah seharusnya saya mengubah mimpi saya??
jelas itu sangat sulit untuk saya, so... keep on my dreaming or stop it???

PELECEHAN SEKSUAL

sebagai seorang wanita, pelecehan seksual bukan merupakan hal yang tabu lagi. secara... (halah..) pelecehan seksual umumnya terjadi pada kaum hawa, dan umumnya juga terjadi di tempat ramai. khususnya angkutan umum, khususnya lagi bus kota, hehe....
apa yang akan saya tulis kali ini, terinspirasi dengan berita yang sempat saya lihat di televisi beberapa waktu yang lalu, yang mana apa yang saya lihat pada berita waktu itu persis dengan pengalaman saya atau lebih tepatnya apa yang saya lihat beberapa tahun yang lau, ketika saya masih duduk di Sekolah Menengah Kejuruan.

berita yang tidak sengaja saya lihat adalah mengenai seorang pemuda dewasa yang melakukan pelecehan seksual di atas angkutan umum (ya iyalah.. masa di bawah angkutan umum????), di sebuah bis kota yang saat itu dalam keadaan penuh.
singkat cerita, ketika bus tengah dalam keadaan penuh, pemuda dewasa tersebut berada tepat di belakang seorang gadis yang menurut saya (ketika saya lihat beritanya di televisi) pakaian gadis tersebut memang sangat membuat laki-laki terangsang ketika melihat bagian tubuhnya. secara.. si wanita tersebut memakai celana panjang yang mana bagian p*nt*tnya sangat ketat, dengan atasan kemeja yang panjangnya tidak menutupi bagian p*nt*tnya tersebut.
(kalo dipikir-pikir si wanita ini salah juga ya... secara pakai pakaian yang menurut saya jelas bukan hanya si pelaku saja yang terangsang, namun semua mata lelaki juga pasti akan terangsang ketika melihatnya).

back to story...
ketika bus dalam keadaan penuh itulah si pelaku melakukan aksi pelecehan seksualnya. alat kelamin si pelaku langsung pelaku tempelkan ke bagian belakang si wanita,, sampai pada akhirnya si pelaku "keluar". (menurut pengakuan pelaku).

dan jujur saja, saya tidak kaget dengan cara pelecehan seksual yang seperti itu. sebab pelecehan seksual yang seperti itulah yang pernah saya lihat tepat di depan mata saya ketika saya berangkat sekolah menggunakan bus kota beberapa tahun yang lalu.
awalnya saya tidak terlalu memperhatikan. namun ketika satu persatu anak turun, barulah saya menyadari apa yang tidak sengaja saya lihat pada saat itu.
yakni seorang laki-laki (sepertinya pedagang tahu) yang lama kelamaan mendekati seorang siswa yang tengah berada di depannya, padahal jelas-jelas keadaan bus saat itu agag longgar.
singkat cerita, saya melihat laki-laki tersebut menempelkan bagian kemaluannya di p*nt*t seorang siswi. yang jelas lama-kelamaan tingkah laki-laki tersebut benar-benar semakin jelas. yang saya lihat, si siswi memang seakan menyadari ada yang aneh, sesekali dia bergerak membenarkan posisi berdirinya, namun si laki-laki tetap melanjutkan aksinya.

antara bingung, risih, kasihan, gemes, semua nyampur jadi satu.
bingung... apa yang harus saya lakukan, karena jika saya menegur lelaki tersebut, jelas bukan hanya si lelaki saja yang malu, namun si siswi tersebut.
risih... risih ngeliat perempuan di perlakukan sebegitu bebasnya.
kasihan... kasihan melihat siswi yang tidak ia sadari dia sudah diperlakukan secara tidak wajar oleh seorang laki-laki.
gemes... gemes ngleat si laki-laki yang dengan begitu cueknya melampiaskan nafsunya di tempat umum.

entah hanya saya yang menyadari apa yang terjadi saat itu atau ada orang lain yang juga mengetahuinya, yang jelas saya menyesal mengapa saat itu saya hanya diam..

JANUARI MERENUNG II

cobaan ke-dua yang saya alami adalah ketika saya harus kehilangan 'simbah' akhir tahun 2010 lalu.
singkat cerita....
malam itu firasat saya benar-benar sudah ga karuan. dag dig dug ketika ayah saya di jemput ke rumah simbah, perasaan akan keadaan simbah yang kemungkinan besar memburuk memang benar-benar terbukti.
jam 22.30 ayah saya pulang, awalnya beliau keliatan benar-benar seakan tidak terjadi apa-apa, tapi beberapa saat setelah itu beliau ngomong kalo 'bapak udah ga ada' (alm. kakek adalah ayah kandung dari bapak).
rasa kehilangan, pengen nangis benar-benar sudah tidak bisa di tahan, terlebih ketika saya di suruh nulis pengumuman kematian simbah yang akan di bagikan ke mushola masjid sekitar.
perasaan malam itu bener-bener ga karuan...

diantara saya dan semua adek saya, bisa dibilang saya yang paling merasa kehilangan. maklum, saya yang paling lama menjalani semuanya dengan beliau. hanya saya yang bisa menikamti hasil jeri payah belau dulu ketika beliau di jakarta.
terlebih rasa kehilangan itu sangat terasa ketika 2 bulan sebelum beliau meninggal, saya sempat datang ke rumah beliau dan ngobrol 'ngalor-ngidul' berdua di kamar beliau.
banyak hal yang kita obrolin, mulai dari kesehatan simbah yang semakin menurun, penyakit yang di derita simbah, kerjaan bapak, juga kuliah saya.
hanya bisa nangis ketika saya inget semua kenangan itu.

tangis yang paling membuat saya kehilangan adalah ketika kami sekeluarga berkumpul di ruang depan, di depan jenazah simbah, mendoakan beliau, agar bisa di temaptkan di tempat terbaik di sisi-Nya.
ketika itu adalah kali terakhir saya dan keluarga melihat simbah...

namun, rasa aneh tapi senang terasa ketika budhe saya datang untuk menjenguk keadaan simbah. karena malam sebelum budhe saya datang, budhe mimpi, dan di mimpi budhe, simbah dateng dan tanya pada budhe, napa budhe tidak pernah main ke rumah simbah?
dalam mimpi itu budhe hanya menjawab kalo besok budhe bakalan dateng, bakalan maen kerumah simbah. tapi budhe kaget ketika budhe dateng kerumah simbah, dan tahu kalo simbah sudah meninggal.
yang jelas ada alasan tersendiri mengapa budhe tidak di beri kabar tentang kematian simbah.
namun yang jelas, dari mimpi budhe itu, seakan simbah ingin memberitahukan sendiri kabar kematiannya, karena ketika pemakaman, budhe memang tidak datang kerumah simbah.
wallahua'lam...

dan sekarang beliau sudah tenang di alam sana, saya yakin ini adalah keputusan terbaik-Nya untuk mengambil kembali simbah. semoga simbah tenang di sana, tanpa ada beban sedikitpun.
ingin sekali rasanya bisa ketemu simbah, walau itu hanya dalam mimpi....

i miss you....

JANUARI MERENUNG I

tahun sudah berganti dari 2010 ke 2011. dua hal, dua kejadian yang paling membuat saya sedikit termenung di awal bulan tahun 2011 ini adalah ketika saya harus di operasi dam harus kehilangan orang yang saya sayangi untuk selama-lamanya.
tidak pernah ada yang menyangka sebelumnya kalau ternyata saya harus dioperasi. semuanya terasa begitu cepat. ketika adda sesuatu yang aneh pada diri saya, ketika keesokan harinya saya harus di rujuk ke sebuah RS bedah di kota saya, dan siang itu juga saya menjalani operasi yang untuk pertama kalinya dalam hidup saya (semoga hanya sekali..). tidak ada hal yang membuat saya takut, ketika saya harus di rujuk ke RS Bedah, dan tidak ada perasaan takut sedikitpun ketika dokter mengatakan kalo saya harus di opersi "siang ini". apa mungkin karena malam sebalum keesokan harinya saya dirujuk ke RS Bedah, semua kesiapan mental dan kegelisahan saya sudah saya tumpahkan lewat air mata dengan ditemani seseorang yang bener-bener berarti sekali dalam hidup saya, seseorang yang selalu ada, selalu memberikan semangat untuk saya. begitu juga ketika saya akan menjalani operasi, walaupun dia tidak bisa menemani saya ketika itu, tapi semua kasih sayang dan semangat yang dia berikan telah membuat saya cukup tegar dan cukup siap untuk menjalani operasi tersebut.
benar-benar tidak ada ketakutan dalam diri saya ketika saya pertama kali masuk, tidur di ruang operasi. melihat apa yang ada sekaliling saya, lampu operasi besar dan telah menerangi badan saya, kapas-kapas yang tertata rapi di setiap sudut ruangan, sebuah alat yang telah terpasang di kaki saya (seperti alat tensi darah yang tiap beberapa menit sekali menggelembung dan mengempis dengan sendirinya), infus yang telah tertancap di tangan saya dan celoteh-celoteh para perawat yang ada diruang sebelah. semuanya benar-benar tidak membuat saya merasa takut sedikitpun, entah karena saya memang sudah benar-benar mempersiapkan mental sehari sebelumnya tentang apapun keputusan dokter nantinya atau karena semangat yang dia berikan malam sebelum saya operasi.. entah lah .. yang jelas tidka ada ketakutakan sedikitpun dalam diri saya.
sampai akhirnya saat itupun tiba. sekeliling saya sudah penuh dengan para perawat dan seorang dokter bedah. satu hal yang saya dengar dari dokter adalah "berdo'a ya mbak agar tidak terasa sakit (meskipun saat itu saya memilih untuk di bius total), dan berdoa agar cepat sembuh". sampai akhirnya saya tidak sadarkan diri setelah sebuah selang terpasang dihidung saya 5 menit lamanya, bahkan kurang dari 5 menit. semuanya bener-bener terasa begitu cepat.
jam 2.30 sore saya baru sadarkan diri, dengan keadaan yang lemas, dengan pandangan yang masih bener-bener kabur, tidak jelas sama sekali. sesekali saya bertanya kepada ibu saya "udah di jahit belum??". sungguh pertanyaan yang aneh menurut saya... :)
dan cobaan lain pun datang ketika saya pulang menuju rumah tercinta, agak sedikit aneh ketika adek-adek saya tidak ikut menjemput saya pulang, begitu juga dengan sepupu saya. semuanya terasa begitu sepi, hanya mata merah yang saya lihat dari budhe saya, seperti baru saja menangis. tapi saya tidak terlalu memikirkan hal itu. dengan memakai kursi roda saya dibawa ke mobil. di perjalanan pun sempat muntah 2x.kata sodara saya yang bidan mungkin itu efek dari bius total yang saya alami ketika operasi. but it's OK, alhamdulillah saya sampai dirumah dengan selamat. di gandeng ibu menuju kamar.
tapi....
semuanya sekanan sepi, senyi, hanya tangisan dari ibu, budhe, dan sepupu-sepupu saya, begitu juga dengan saya ketika saya tahu bahwa adek saya di tabrak sepeda motor ketika perkalanan pulang sekolah MDA.
Kaget setengah mati, yang tadinya ga pengen nangis, malah jadi nangis ga karuan. Satu hal yang saya fikirkan waktu itu, kenapa budhe sama sekali tidak buka suara sedikitpun tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan adekku. Walau disisi lain saya sangat menghargai keputusan yang di ambil karena kondisi saya yang waktu itu belum pulang dari rumah sakit dan demi kebaikan dam kondisi saya juga.
semuanya mencoba menenangkan saya agar tidakterus menerus menangis, mengingat jahitan operasi saya yang benar-benar masih baru, tapi saya benar-benar tidak menghiraukan apa nasehat meraka. buat saya in adalah cara satu-satunya untuk saya, untuk melampiaskan semua kekecewaan saya. kalo orang jawa bilang 'gelo'. hehehe....
sempat punya fikiran, mengapa Dia tega memberikan cobaan seberat ini buat keluarga kami, tapi di sisi lain saya sadar bahwa itu merupakan salah satu cara-Nya menunjukkan bahwa Dia masih sayang dan masih peduli dengan keluarga kami....
thank's God... :)

Sabtu, 12 Februari 2011

'pendendam'

inilah caraku..
tapi jangan sebut aku sebagai seorang pendendam
aku hanya ingin melupakan semuanya dengan caraku sendiri
bukan seorang 'pendendam'

aku hanya berusaha untuk tidak mengingat
aku hanya berusaha untuk tidak merasakan
bukan seorang 'pendendam'

aku diam bukan karena 'pendendam'
aku marah bukan karena 'pendendam'
hanya saja..
inilah caraku untuk kembali ke kehidupanku
inilah caraku untuk belajar menerima rasa sakit itu
inilah caraku untuk belajar menerima kekalahanku
bukan seorang 'pendendam'

membiarkan semuanya hancur dengan sendirinya
membiarkan semua hilang dengan sendirinya
tanpa ada yang kembali menanyakan
tanpa ada yang kembali mengingatkan
bukan seorang 'pendendam'

Kamis, 06 Januari 2011

Merindukan Sosok Umar Bin Abdul Aziz

Ketika diangkat menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz mendatangi beberapa ulama untuk meminta nasehat. Salah satu ulama tersebut, Hasan Al Bashri, menasehatinya seperti ini : Anggaplah rakyat seperti ayahmu, saudaramu, dan anakmu. Berbaktilah kepada mereka seperti engkau berbakti pada ayahmu, peliharalah hubungan baik dengan mereka seperti dengan saudaramu, dan sayangilah mereka seperti engkau menyayangi anakmu "Nasehat ini diingat dan dijalankan dengan baik oleh Umar Bin Abdul Aziz”.

Umar Bin Abdul khalifah yang kita kenal dengan kezuhudannya, yang terkenal dengan kehati-hatiannya dalam mengggunakan harta milik rakyatnya, sampai-sampai beliau pernah menutup hidung saat melintas di Baitul Mal yang kala itu sedang merebak bau harum kesturi di sana. Seorang petugas Baitul Mal terheran-heran dan bertanya, " Wahai khalifah, kenapa engkau menutup hidungmu?" Umar bin Abdul Aziz menjawab, "Aku tak mau memakan harta rakyatku sedikit pun, walau hanya dengan menghirup harum kesturi ini " Ialah khalifah yang dijuluki oleh para ulama sebagai Khulafaur Rasyidin ke-5, saking akhlaknya yang mendekati para Khulafaur Rasyidin yang empat itu.

Sekarang? Susah rasanya berharap, hanya sekedar berharap pemimpin-pemimpin kita mau meniru Khalifah Umar Bin Abdul Aziz apalagi kita selalu mengingat dan menjalankan nasehat dari Hasan Al Bashri. Kita, rakyat, seperti kata Goenawan Muhamad, bahkan cuma dianggap ada 5 tahun sekali, ketika masa pemilu tiba dan masa kampanye mulai digelar. Kita, rakyat, cuma diingat, diperhatikan, didatangi, dan didengarkan 5 tahun sekali. Kita, rakyat, cuma dianggap sebagai ayah, saudara, dan anak 5 tahun sekali.

Dan jika masa pemilu lewat, lewat pulalah masa-masa 'bulan madu' antara rakyat dan pemimpin itu. Lupalah para pemimpin kita dengan janji-janjinya, dengan program-programnya, Kalau orang Jawa bilang, " Masih untung bisa ingat rakyat 5 tahun sekali, daripada tidak sama sekali " Ya, memang masih untung bisa ingat rakyat 5 tahun sekali, tapi sayangnya dalam 'masa ingat rakyat' yang cuma sekali-kalinya dalam 5 tahun itu pun, masih saja pemimpin-pemimpin kita tega merendahkan dan menghina harga diri rakyatnya.

Suara kita, hak pilih kita yang tak ternilai itu, konon dalam demokrasi kedudukannya setara dengan suara Tuhan, tega mereka beli dan hargai hanya dengan beberapa ratus atau bahkan puluh ribu rupiah. Dan kita, yang lebih sering berpikir pendek dan hanya bisa berpikir besok makan apa dengan senang hati menggadaikan masa depan negeri ini yang sebenarnya adalah juga masa depan kita bersama di tangan pemimpin-pemimpin yang sebenarnya tak lebih dari sekedar tukang sogok, demi uang yang tak seberapa itu.

Sungguh luar biasa negeri ini. Yang tak pernah berkaca dari kesalahan-kesalahan masa lalu hingga selalu terperosok ke dalam lubang kedzaliman, yang tak pernah mengambil teladan dari sikap orang-orang besar di masa lalu, yang selalu salah memilih pemimpin-pemimpinnya. Sungguh luar biasa negeri ini yang hanya untuk menangani anak-anaknya yang protes dengan kebijakan-kebijakan aneh yang kerap diambil ibunya, merasa perlu untuk menurunkan puluhan bahkan ratusan aparat bersenjata pentungan dan peluru karet, menjewer anak-anak nakal itu dengan mendoakan mereka bahkan kalau perlu menjebloskan mereka ke penjara dengan tuduhan ini dan itu. Sungguh luar biasa negeri ini, yang ketika rakyatnya di daerah sampai harus mengorbankan nyawa demi kehormatan dan harga diri partainya, pemimpinnya di atas malah sibuk menjual aset-aset negara.

Sungguh, kita hidup di sebuah negeri yang luar biasa. Sebuah negeri yang menyamakan kejujuran dengan barang antik yang hanya pantas ditaruh di museum. Hanya bisa dilihat, dibayangkan, dan dikenang, meski kadang bisa disentuh. Ketika seorang anggota dewan mengembalikan uang suap yang ratusan juta jumlahnya, ketika ada yang menolak dana kadeudeuh ia malah dianggap sebagai pengkhianat atau pencari simpati rakyat.

Sebagian lain menganggapnya bodoh dan munafik. Ketika ada anggota dewan yang mengaku pada wartawan bahwa ia disodori amplop yang tak jelas maksud pemberiannya dan ia mengembalikannya, ia malah dimusuhi rekan-rekannya, dituduh mengumbar aib partai atau fraksi, dan ujung-ujungnya di-recall atau dipecat. Dan sekarang, masa ingat rakyat itu hampir tiba. Saksikan saja, betapa sebentar lagi (atau mungkin sudah?) suara kita akan didengar, betapa pertanyaan-pertanyaan kita akan dijawab meski tak jelas, dan betapa-betapa yang lain. Dan sekarang, ketika harus memilih wakil kita yang akan duduk di dewan, ketika presiden dan wakil presiden akan dipilih langsung oleh rakyat, sosok Khalifah Umar Bin Abdul Aziz menjadi sangat kita rindukan untuk menjadi sosok yang akan kita pilih. Sebuah kerinduan yang mungkin akan ditertawakan oleh sebagian orang, sebagai buah dari rasa pesimis yang sebenarnya wajar karena dikecewakan terus-menerus, kekecewaan rakyat kecil kepada pemimpinnya.

Sebuah kerinduan yang harus kita yakini akan dijawab oleh Allah. Pasti ada, walau segelintir, orang-orang yang dianggap aneh, bodoh, munafik, pengkhianat, atau apalah karena keteguhan mereka memegang kebenaran di antara berbagai kebobrokan yang menyergap tanpa ampun, menyusup di segala lini kehidupan.

Pasti ada, segelintir orang yang ingin dan berusaha meneladani kezuhudan, kehati-hatian, dan keberpihakan pada rakyat kecil seperti yang telah dicontohkan oleh Umar Bin Abdul Aziz. Ya, kita semua rakyat yang bisa memupus kerinduan ini. Kitalah yang akan memilih Umar-Umar baru sebagai wakil kita, sebagai pemimpin kita. Pada akhirnya, kita jualah yang menentukan masa depan bangsa.