Selasa, 13 Desember 2011

Ada solusi ???

Diskusi yuuukkk....
Semoga bisa bermanfaat ... 
Kali ini tentang game online lah yang ingin saya bahas.. (rada serius sedikit yaa... ) dan seperti yang kita ketahui pula bahwa game online lebih banyak memberikan dampak negative terhadap seseorang dari pada dampak negative. Bahkan mungkin hampir setiap orang setuju kalo game online hanya memberikan efek negative saja terhadap kehidupan seseorang.
Atau jangan-jangan kalian juga termasuk dalam orang yang bisa dikatakan sebagai ‘korban’ dari game online tersebut????
Pernah saya melihat acara televisi, seorang artis (namanya juga wanita, wajarlah ya kalo ngeliat tentang infotainment) yang mengaku kalo dia merupakan salah satu maniak game online. Di pernah 2 hari tidak tidur, tidak makan nasi, hanya beberapa cemilan-cemilan saja. Dan dari 2 hari itulah dia tidak pernah yang namanya keluar kamar, waktunya hanya di pake di depan ‘game online’ tersebut. Merasa miris ketika melihat liputan tersebut. Merasa sampai sebegitukah dampak dari game online tersebut??? Dan mengapa harus sampai seperti itu...
Sebagai orang awam yang tidak tahu menau tentang game online, mungkin tidak pantas saya berbicara ataupun bertanya demikian, karena ketika seseorang sudah sampai sebegitunya berkutat dengan game online, sudah pasti mereka merasa mendapat kepuasan tersendiri ketika memainkannya.
Tapi tahukan anda tentang dampak yang di akibatkan dari game online tersebut??? Selain otak yang menjadi sasaran, tapi kejiwaan dan emosional juga menjadi sasaran. Seseorang akan lebih mudiah terpancing emosi, atau lebih emosional setelah tercandu game online. Butuh contoh ????
Perhatikan orang yang berada disekeliling anda yang sudah menjadi meniak game online, ketika mereka kalah, secara otomatis hal itu sedikit banyak akan mempengaruhi kejiwaan/emosi kita, dengan melontarkan kata-kata kasar dan nada yang tidak ‘lirih’, juga dengan ambisi mereka yang terpengaruh untuk menjadi pemenang, atau terlebih untuk mendapatkan apa yang dia inginkan...
Dan hal tersebut tidak lain juga menimpa adik laki-laki pertama saya...
Dia mulai mengenal game online (mungkin) dari kelas 1 SMP (karena saya tidak tahu pasti). Sepulang sekolah dia langsung pergi kewarnet, pulang ketika sore. Tidak hanya itu, karena malamnya dia juga pergi kewarnet untuk berhadapan dengan game online. Dan hal itu pun di peparah lagi dengan ketika dia kehabisan uang, atau kekurangan uang untuk bisa menuruti ambisinya berhadapan dengan game online. Tidak jarang dia mengambil uang saya, bapak, ibu, bahkan adek laki-laki saya yang notabene jauh lebih menghargai uang dibanding kan dengan kakaknya.
Dan semuanyapun sangat di perparah dengan emosi dia, yang mulai berubah, ketika kami menasehatinya akan sesuatu yang bisa dibilang sangat sepele, jawaban dia benar-benar sangat terlihat begitu emosionalnya, dengan suara lantang, meskipun itu dengan bapak atau ibu sendiri.
Memang sekarang sedikit banyak sudah mulai berubah, ke warnet mungkin hanya 1 minggu sekali, tapi kejiwaan atau lebih ke emosinalnya susah untuk di ‘luruskan’. Rasa emosinalnya seakan sudha mendarah daging, ketika ibu memberi nasehat apapun itu selalu dijawabnya dengan rasa emosi yang tinggi dan nada yang tinggi.
Terkadang terbesit difikiran saya, bagaimana caranya merubah itu semua??? Bersikap tegas??? Tetap tidak ada hasil...

Tidak ada komentar: